Dosen Pengampu : Febriyan Zainatul Firdaus, M.Ag.
Disusun Oleh : Kelompok II
Semester : V PAI B
1.
Heni Puji Lestari (2015.01.047)
2.
Rian Sepriadi (2015.01.094)
3.
Suci Utari (2015.01.110)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
REFLEKSI AYAT Q.S. AL-BAQARAH AYAT 285
بَسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ
امَنَ الرَّ سُوْ لُ بِمَآ اُنْزِ لَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ
وَالْمُؤْ مِنُوْنَۗ كُلُّ اٰ مَنَ بِا للهِ وَمَلٰئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ
لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍمِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَا لُوْاسَمِعْنَا وَاَطَعْنَا
غُفْرَانَكَ رَبَّنَا واِلَيْكْ المَصِيْرُ { البقرة :۲۸۵}
Artinya :
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya
(Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari
rasul-rasul-Nya”. Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah
kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali”.
A.
Asbabun Nuzul
Dari Abu
Hurairah r.a. bahwasanya setelah turunnya ayat 284 yang menjelaskan bahwa Allah
akan memperhitungkan apa yang tampak dan apa yang disembunyikan hati. Para
sahabat berkeyakinan bahwa ketika mereka memiliki niat jahat, Allah akan
membalasnya dengan siksaan-Nya kelak. Kemudian, mereka mengadu kepada
Rasulullah saw. dan beliau bersabda, “Apakah kalian hendak mengatakan sama
halnya yang dikatakan oleh Yahudi dan Nasrani, ‘Kami mendengar, tetapi kami tidak
mengikutinya’. Oleh karenanya, katakan, ‘Kami mendengar dan kami taat’. (Lubabun
Nuqul: 39).
B.
Intisari Ayat
Sikap Mulia Para Nabi dan Orang yang Beriman
Sikap mulia
para nabi dan orang-orang yang beriman adalah percaya kepada apa yang telah
diturunkan Allah; beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan semua
utusan-Nya; tidak membeda-bedakan rasul; selalu tunduk dan menaati apa yang
diperintahkan Allah; yakin bahwa Allah tidak membebani hamba-hamba-Nya;
senantiasa berdo’a agar tidak dihukum bila lupa dan semoga Allah senantiasa
melimpahkan anugerah, ampunan, dan rahmat. (Q.S Al-Baqarah, 2 : 285-286).
C.
REFLEKSI AYAT Q.S. AL-BAQARAH AYAT 285
Beriman kepada
kitab-kitab Allah yaitu mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu Allah
supaya disampaikan isi dan kandungannya kepada umat manusia. Kumpulan wahyu itu
ada yang disebut kitab dan ada yang disebut suhuf.
Kita wajib
beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat
manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan
malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam
surat Al Baqarah ayat 285 yang telah dituliskan diatas.
Beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah
yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah
satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah.
Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para
Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman
kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita
wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi
musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang
diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi
Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5
: 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4).
Iman kepada
kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an,
Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman
yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap
perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu
telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al
Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. Sebagai
orang Islam kita wajib percaya kepada semua kitab dan shuhuf yang telah
diturunkan Allah kepada para rasul-Nya.
Allah berfirman
dalam surat An-Nisa’ ayat 136 yang artinya sebagai berikut :
“ Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang ini
telah sesat sejauh-jauhnya.”
Pada ayat
diatas, dengan tegas Allah mengingatkan kepada orang yang beriman agar tetap
menjaga keimanannya, jangan sampai menjadi orang yang kufur (kafir). Allah juga
mengisyaratkan, jika tidak mengimani kitab-kitab-Nya maka seseorang akan jauh
tersesat. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang islam agar tidak tersesat.
1.
Fungsi
beriman kepada kitab-kitab Allah swt.
a.
Mempertebal
keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak
dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah
mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan
manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
b.
Memperkuat
keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini
kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran
yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
c.
Menambah
ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang
perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu
pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai
dengan perkembangan zaman.
d.
Menanamkan
sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab
Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal
ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
2.
Hikmah
Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT,
imlementasinya sebagai berikut:
a.
Beriman
kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan.
Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah
SWT berupa ganjaran.
b.
Menjadikan
Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari
kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan
keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan
mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
c.
Memberikan
kemantapan dalam menjalani keislaman.
3.
Kesimpulan
:
a.
Iman
kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga.
b.
Pengertian
Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt
telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam
Kitab-kitabNya. (Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran).
c.
Isi
pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah
swt.
d.
Kitab
al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara
keistimewaan itu adalah, bahwa: – Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia –
Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman.
e.
Fungsi
utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia
untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar