Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Blog Suci Utari.. Selamat Membaca, Semoga Dapat Memberikan Manfaat.. Mohon Kritik dan Sarannya ^_^

Rabu, 22 November 2017

REFLEKSI AYAT Q.S. AL-BAQARAH AYAT 285




Dosen Pengampu : Febriyan Zainatul Firdaus, M.Ag.
Disusun Oleh : Kelompok II
Semester : V PAI B
1.      Heni Puji Lestari       (2015.01.047)
2.      Rian Sepriadi             (2015.01.094)
3.      Suci Utari                   (2015.01.110)



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018


REFLEKSI AYAT Q.S. AL-BAQARAH AYAT 285
بَسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ
امَنَ الرَّ سُوْ لُ بِمَآ اُنْزِ لَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْ مِنُوْنَۗ كُلُّ اٰ مَنَ بِا للهِ وَمَلٰئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍمِّنْ رُّسُلِهٖۗ وَقَا لُوْاسَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا واِلَيْكْ المَصِيْرُ { البقرة :۲۸۵}
Artinya :
Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya”. Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali”.
A.    Asbabun Nuzul
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya setelah turunnya ayat 284 yang menjelaskan bahwa Allah akan memperhitungkan apa yang tampak dan apa yang disembunyikan hati. Para sahabat berkeyakinan bahwa ketika mereka memiliki niat jahat, Allah akan membalasnya dengan siksaan-Nya kelak. Kemudian, mereka mengadu kepada Rasulullah saw. dan beliau bersabda, “Apakah kalian hendak mengatakan sama halnya yang dikatakan oleh Yahudi dan Nasrani, ‘Kami mendengar, tetapi kami tidak mengikutinya’. Oleh karenanya, katakan, ‘Kami mendengar dan kami taat’. (Lubabun Nuqul: 39).
B.     Intisari Ayat
Sikap Mulia Para Nabi dan Orang yang Beriman
Sikap mulia para nabi dan orang-orang yang beriman adalah percaya kepada apa yang telah diturunkan Allah; beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan semua utusan-Nya; tidak membeda-bedakan rasul; selalu tunduk dan menaati apa yang diperintahkan Allah; yakin bahwa Allah tidak membebani hamba-hamba-Nya; senantiasa berdo’a agar tidak dihukum bila lupa dan semoga Allah senantiasa melimpahkan anugerah, ampunan, dan rahmat. (Q.S Al-Baqarah, 2 : 285-286).
C.    REFLEKSI AYAT Q.S. AL-BAQARAH AYAT 285
Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu Allah supaya disampaikan isi dan kandungannya kepada umat manusia. Kumpulan wahyu itu ada yang disebut kitab dan ada yang disebut suhuf.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285 yang telah dituliskan diatas.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4).
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. Sebagai orang Islam kita wajib percaya kepada semua kitab dan shuhuf yang telah diturunkan Allah kepada para rasul-Nya.
Allah berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 136 yang artinya sebagai berikut :
“ Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang ini telah sesat sejauh-jauhnya.”
Pada ayat diatas, dengan tegas Allah mengingatkan kepada orang yang beriman agar tetap menjaga keimanannya, jangan sampai menjadi orang yang kufur (kafir). Allah juga mengisyaratkan, jika tidak mengimani kitab-kitab-Nya maka seseorang akan jauh tersesat. Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi orang islam agar tidak tersesat.
1.      Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah swt.
a.       Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
b.      Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
c.       Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
d.      Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
2.      Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut:
a.       Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
b.      Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.
c.       Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman.
3.      Kesimpulan :
a.       Iman kepada kitab Allah swt. adalah rukun iman yang ketiga.
b.      Pengertian Iman kepada kitab Allah swt adalah meyakini dan membenarkan bahwa Allah swt telah menurunkan Wahyu-Nya kepada para Rasul, yang termuat di dalam Kitab-kitabNya. (Taurat, Zabur, Injil dan al-Quran).
c.       Isi pokok dari semua kitab Allah swt ini sama yaitu bertauhid dan mengesakan Allah swt.
d.      Kitab al-Quran memiliki keistimewaan dibanding kitab yang lainnya, di antara keistimewaan itu adalah, bahwa: – Al-Quran berlaku untuk seluruh umat manusia – Al-Quran terjamin pemeliharaannya sampai akhir zaman.

e.       Fungsi utama beriman kepada kitab Allah swt adalah sebagai pedoman bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Yakinlah

  Yakinlah Oleh : Suci Utari   Masih ingat masalah di akhir tahun kemarin? Saat itu dilematis sekali mencerup hawa bening Laksana ...