Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Blog Suci Utari.. Selamat Membaca, Semoga Dapat Memberikan Manfaat.. Mohon Kritik dan Sarannya ^_^

Minggu, 08 Oktober 2017

HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI

HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN MANDI


Disusun Oleh :
Nama                          : Suci Utari
NIM                            : 2015.01.110
Semester                     : V B PAI
Dosen Pengampu      : Akip, M.SI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018




BAB I

PENDAHULUAN
1.      Apa pengertian dari mandi?
2.      Apa dasar hukum mandi wajib?
3.      Apa hal-hal yang mewajibkan mandi?
4.      Apa saja rukun dari mandi?
5.      Apa saja sunah dari mandi?
6.      Apa saja mandi yang disunnahkan?
7.      Apa saja hikmah disyariatkan mandi?
1.      Untuk mengetahui pengertian mandi
2.      Untuk mengetahui dasar hukum mandi wajib
3.      Untuk mengetahui hal-hal yang mewajibkan mandi
4.      Untuk mengetahui rukun dari mandi
5.      Untuk mengetahui sunah dari mandi
6.      Untuk mengetahui mandi yang disunnahkan
7.      Untuk mengetahui hikmah disyariatkan mandi


BAB II

PEMBAHASAN
Hal-hal yang mewajibkan mandi ada enam, tiga di antaranya biasa terjadi pada laki-laki dan perempuan, dan tiga lagi tertentu (khusus) pada perempuan saja.
1.      Bersetubuh, baik keluar mani ataupun tidak.
2.      Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi ataupun sebab lain dengan sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau bukan.
3.      Mati. Orang Islam yang mati, fardu kifayah atas muslimin yang hidup memandikannya, kecuali orang yang mati syahid.
4.      Haid. Apabila seorang perempuan telah berhenti dari haid, ia wajib mandi agar ia dapat shalat dan dapat bercampur dengan suaminya. Dengan mandi itu badannya pun menjadi segar dan sehat kembali.
5.      Nifas. Yang dinamakan nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan perempuan sesudah melahirkan anak. Darah itu merupakan darah haid yang berkumpul, tidak keluar sewaktu perempuan itu mengandung.
6.      Melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu cukup umur ataupun tidak, seperti keguguran.[4]
Berikut beberapa rukun mandi:
1.      Niat, berbareng dengan mula-mula membasuh tubuh.
نَوَ يْتُ الْغُسْلَ لِرَ فْعِ الْحَدَ ثِ الْاَ كْبَرِفرْضًا لِلهِ تَعَا لٰى
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah”. [5]
2.      Kalau ada najis, hilangkan dulu najisnya, dan cuci yang bersih.
3.      Mengguyurkan air keseluruh badan sampai membasahi semua kulit dan rambut.[6]
Berikut beberapa sunah mandi:
1.      Mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
2.      Membaca “Bismillaahir-rahmaanir-rahiim” pada permulaan mandi.
3.      Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan daripada kiri.
4.      Membasuh badan sampai tiga kali.
5.      Membaca do’a sebagaimana membaca do’a sesudah berwudhu.
6.      Mendahulukan mengambil air wudhu, yakni sebelum mandi disunahkan berwudhu terlebih dahulu.[7]
Mandi yang disunnahkan ada tujuh belas, yaitu :
1.      Mandi ketika akan mengerjakan shalat Jum’at.
2.      Mandi ketika akan mengerjakan shalat Idul Fitri.
3.      Mandi ketika akan mengerjakan shalat Idul Adha.
4.      Mandi ketika akan mengerjakan shalat istisqa’ (meminta hujan).
5.      Mandi ketika akan mengerjakan shalat khusuf (gerhana bulan) dan shalat kusuf (gerhana matahari).
6.      Mandi setelah memandikan jenazah.
7.      Mandi bagi orang kafir setelah masuk Islam.
8.      Mandi bagi orang yang sembuh dari gila.
9.      Mandi bagi orang yang sadar dari pingsan.
10.  Mandi ketika akan mengerjakan ihram. [8]
11.  Mandi ketika akan memasuki Mekkah.
12.  Mandi ketika akan wukuf di Arafah.
13.  Mandi Ketika akan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
14.  Mandi ketika akan mengerjakan thawaf.
15.  Mandi ketika akan melempar tiga jumrah.
16.  Mandi ketika akan mengerjakan sa’i.
17.  Mandi ketika akan memasuki Madinah Rasulullah.[9]
Hikmah mensyariatkan mandi:
1.      Memperoleh pahala, karena bersuci adalah bagian dari iman (Muslim).
2.      Memperoleh Kebersihan. (Bukhari, Muslim).
3.      Memperoleh semangat dan kesegaran.[10]


BAB III

PENUTUP
1.      Mandi yaitu mengalirnya air pada seluruh tubuh dengan niat tertentu.
2.      Dasar hukum mandi, yaitu: Q.S. Al-Ma’idah ayat 6 dan Q.S Al-Baqarah ayat 222.
3.      Hal-hal yang mewajibkan mandi ada enam, yaitu: bersetubuh, keluar mani, mati, haid, nifas, dan melahirkan.
4.      Rukun mandi ada tiga, yaitu: niat, membasuh seluruh badannya dengan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit, dan menghilangkan najis.
4.      Sunnah mandi ada enam, yaitu: mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis, membaca basmalah, mengahadap kiblat, membasuh badan tiga kali, membaca do’a, dan mengambil air wudhu.
5.      Mandi yang disunnahkan ada tujuh belas, yaitu: (mandi ketika akan mengerjakan shalat Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha, istisqa’, khusuf dan kusuf), dan lain-lain.
6.      Hikmah mandi ada tiga, yaitu: memperoleh pahala, memperoleh kebersihan, memperoleh semangat dan kesegaran.
Setelah membaca makalah mengenai Materi PAI, diharapkan untuk tidak pernah puas terhadap makalah yang telah dibuat, karena Materi PAI memiliki cakupan yang sangat luas, untuk itu pembaca hendak mencari sumber lain.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Ashfahani, Abu Syuja’ Ahmad bin Husain bin Ahmad. 2015. Matan Fikih Madzhab Syafi’i. Solo: Al-Wafi.
As-Sirbuny, Abdurrahman Ahmad. Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap. Cirebon: Pustaka Nabawi.
Hasan, Bakri. 1961. Pelajaran Tatacara Shalat. Bandung: M. A. Jaya.
Rasjid, Sulaiman. 2016. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rifa’i, Moh. 2011. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT Karya Toha Putra.
http://fuad-malizy.blogspot.co.id/2013/04/mandi-dalam-pandangan-5-madzhab.html




[1] Fuad. “Mandi dalam Pandangan 5 Madzhab” di akses dari http://fuad-malizy.blogspot.co.id/2013/04/mandi-dalam-pandangan-5-madzhab.html. Pada tanggal 5 Oktober 2017. Pukul: 08:25 WIB.
[2] Diakses http://rukun-islam.com/pengertian-cara-dan-niat-mandi-wajib/. Pada tanggal 8 Oktober 2017. Pukul: 15:14 WIB.
[3] Sulaiman Rasjid. Fiqh Islam. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2016). Cet. 76. Hal: 34.
[4] Sulaiman Rasjid. Op. Cit. Hal: 35-37.
[5] Bakri Hasan. Pelajaran Tatacara Shalat.(Bandung: M. A. Jaya, 1961). Hal: 8.
[6] Ibid. Hal: 8.
[7] Moh. Rifa’i. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2011). Hal: 22.
[8] Abu syuja’ Ahmad bin Husain bin ahmad Al-Ashfahani. Matan Fikih Madzhab Syafi’i. (Solo: Al-Wafi, 2015). Hal: 28-29.
[9] Ibid. hal: 29.
[10] Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny. Petunjuk Sunnah dan Adab Sehari-hari Lengkap. (Cirebon: Pustaka Nabawi). Hal: 6.

Puisi Yakinlah

  Yakinlah Oleh : Suci Utari   Masih ingat masalah di akhir tahun kemarin? Saat itu dilematis sekali mencerup hawa bening Laksana ...