Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Blog Suci Utari.. Selamat Membaca, Semoga Dapat Memberikan Manfaat.. Mohon Kritik dan Sarannya ^_^

Selasa, 24 April 2018

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU JIWA BELAJAR PAI


PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU JIWA BELAJAR PAI



Disusun Oleh : Kelompok I
Semester    : VI PAI B
1.      Rizki Oktaviansi        (2015.01.009)
2.      Suci Utari                   (2015.01.110)
Dosen Pengampu : Dr. Imam Nasruddin, M.Pd.I




SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018


BAB I

PENDAHULUAN
Belajar membutuhkan suatu kegiatan yang sifatnya aktif dan dilakukan secara sadar. Hanya memegang buku saja belum dapat diartikan belajar bila seseorang tidak mempelajarinya secara aktif. Tetapi tidak semua perubahan merupakan hasil belajar. misalnya perubahan yang disebabkan karena pertambahan usia, penyakit yang diderita seseorang, kecelakaan dan sebagainya.
Menurut W S Winkel belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan tersebut bersifat relatif konstan atau tetap dan berbekas.
Ilmu Jiwa Belajar dipersepsikan sama dengan Psikologi Belajar adalah sebuah disiplin atau cabang ilmu psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar. Yaitu teori-teori yang khusus mengupas cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
Ilmu Jiwa Belajar  (Psikologi Belajar) PAI  adalah sebuah disiplin atau cabang ilmu psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar yang terkait dengan Pendidikan Agama Islam.
1.      Apa pengertian dari ilmu jiwa belajar PAI?
2.      Apa ruang lingkup ilmu jiwa belajar PAI?
1.      Untuk mengetahui pengertian dari ilmu jiwa belajar PAI
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup dari ilmu jiwa belajar PAI


BAB II

PEMBAHASAN
1.      Pengertian Ilmu Jiwa
Psikologi berasal dari bahasa Inggris Psychology yang berakar pada dua kata dari bahasa Yunani, yaitu: psyche yang berarti jiwa, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun menurut Gerungan (1991), ilmu jiwa berbeda dengan psikologi dalam dua hal, yaitu:
a.       Ilmu jiwa adalah istilah bahasa Indonesia sehari-hari yang dikenal dan digunakan secara luas, sedang psikologi merupakan istilah scientific;
b.      Ilmu jiwa mengandung arti yang lebih luas dari psikologi. Ilmu jiwa meliputi semua pemikiran, pengetahuan, tanggapan, juga hayalan dan spekulasi tentang jiwa, sedangkan psikologi hanya meliputi ilmu pengetahuan tentang jiwa yang berdasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah.[1]
2.      Pengertian Belajar
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku.[2]
Belajar secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas di sini dipahami sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik, menuju keperkembangan pribadi individu seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotor).[3]
Beberapa definisi tentang belajar menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
a.       Harold Spears (1995) menyatakan bahwa belajar adalah mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba coba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk.
b.      Lester D. Crow dan Alice Crow (1958) menyatakan belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu dan upaya-upaya seseorang dalam mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru.
c.       Cronbach (1960) menyatakan bahwa belajar ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman.
d.      Hilgard dan Bower berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses di mana sebuah aktivitas dibentuk atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, yang mana karakteristik perubahan tersebut bukan disebabkan oleh kecenderungan respon alami, kematangan atau perubahan sementara karena sesuatu hal.
e.       Gagne dan  Briggs (1979) mendefinisikan belajar sebagai serangkaian proses kognitif yang mentransformasi stimulasi dari lingkungan ke dalam beberapa fase pemprosesan informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu kapabilitas yang baru.
f.       Bell-Gredler (1986) menyatakan belajar sebagai proses perolehan berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap.
g.      Catherine Twomey Fosnot dkk (1996) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses  pengaturan dalam diri seseorang yang berjuang dengan konflik antara model pribadi yang telah ada dan hasil pemahaman yang baru tentang dunia ini sebagai hasil kontruksinya, manusia adalah makhluk yang membuat makna melalui aktivitas sosial, dialog dan debat.
h.      Paul Eggen  dan Don Kauchak (1997) mengemukakan definisi belajar berdasarkan perspektif kognitif, yaitu; belajar adalah perubahan struktur mental individu yang memberikan kapasitas untuk menunjukkan perubahan perilaku.
i.        Sumadi Suryabrata (2002) mrnyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang memiliki tiga ciri, yaitu; (1) proses tersebut membawa perubahan (baik aktual maupun potensi), (2) perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan (3) perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
Kesimpulan beberapa ahli mengenai definisi belajar:
a.       Belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru;
b.      Proses belajar melibatkan proses-proses mental internal yang terjadi berdasarkan latihan, pengalaman, dan interaksi sosial;
c.       Hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya perubahan perilaku (baik aktual maupun potensial); dan
d.      Perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relatif permanen.[4]
3.      Pengertian Ilmu Jiwa Belajar PAI
Psikologi belajar adalah disiplin cabang ilmu psikologi yang mempelajari atau membahas tentang keadaan psikis dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan belajar, yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar yang berupaya mengungkapkan hakikat umum belajar dan syarat-syarat yang diperlukan agar peristiwa belajar itu terjadi.[5]
Psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.
Psikologi belajar PAI merupakan penerapan teori-teori psikologi pada pembahasan tentang isu-isu (permasalahan) jiwa. Pembelajaran PAI meliputi arah perkembangan rasa agama, sifat dan substansi materi, strategi pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran. Arah perkembangan rasa agama itu sendiri adalah terbentuknya nilai-nilai yang mengkristal (tujuan pendidikan rasa agama) dan yang menjadi substansi materinya adalah knowledge dan experience.
Psikologi pembelajaran PAI berhubungan dengan psikologi pendidikan, yaitu studi tentang permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan masalahnya. Dan berhubungan dengan psikologi pendidikan Islam yaitu studi tentang permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan masalahnya dengan sudut pandang Islam.
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang merupakan cabang dari psikologi, yang kajiannya dikhususkan pada masalah belajar, maka psikologi belajar memiliki ruang lingkup di sekitar masalah belajar saja.
Psikologi belajar memilki ruang lingkup yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, yaitu masalah belajar, proses belajar, dan situasi belajar.[6]
1.      Pokok Bahasan mengenasi Belajar
a.       Teori-teori belajar
b.      Prinsip-prinsip belajar
c.       Hakikat belajar
d.      Jenis-jenis belajar
e.       Aktivitas-aktivitas belajar
f.       Teknik belajar efektif
g.      Karakteristik perubahan hasil belajar
h.      Manifestasi perilaku belajar
i.        Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
2.      Pokok Bahasan mengenai Proses Belajar
a.       Tahapan perbuatan belajar
b.      Perubahan-perubahan jiwa yang terjadi selama belajar
c.       Pengaruh pengalaman belajar terhadap perilaku individu
d.      Pengaruh motivasi terhadap perilaku belajar
e.       Signifikansi perbedaan individual dalam kecepatan memproses kesan dan keterbatasan kapasitas individu dalam belajar
f.       Masalah proses lupa dan kemampuan individu memproses perolehannya melalui transfer belajar.
3.      Pokok Bahasan mengenai Situasi Belajar
a.       Suasana dan keadaan lingkungan fisik
b.      Suasana dan keadaan lingkungan non-fisik
c.       Suasana dan keadaan lingkungan sosial
d.      Suasana dan keadaan lingkungan non-sosial.[7]
Menurut Nyayu Khodijah ruang lingkup psikologi belajar adalah sebagai berikut:
1.      Hakikat psikologi belajar
2.      Hakikat belajar
3.      Teori-teori belajar
4.      Intelegensi
5.      Memori
6.      Berpikir
7.      Motivasi belajar
8.      Emosi
9.      Gaya belajar
10.  Strategi belajar
11.  Membaca dan menulis
12.  Belajar matematika sains, dan belajar ilmu-ilmu sosial
13.  Transfer belajar
14.  Kesulitan belajar
15.  Perbedaan individual
16.  Evaluasi hasil belajar.[8]
Secara garis besar, banyak ahli membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
1.      Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
2.      Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang tejadi dalam kegiatan belajar siswa.
3.      Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.[9]
Ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain ialah:
1.      Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
2.      Sifat-sifat dan proses belajar.
3.      Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness).
4.      Signitifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar.
5.      Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar.
6.      Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
7.      Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8.      Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap suatu individu.
9.      Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personel sekolah.
10.  Akibat/pengaruh psikologi (psychological impact) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.[10]
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita pahami bahwa ruang lingkup psikologi belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan belajar, masalah mengajar, proses belajar mengajar dan situasi belajar dalam proses pembelajaran, dengan pembagiannya masing-masing.[11]


BAB III

PENUTUP
1.      Pengertian Ilmu Jiwa Belajar PAI
Psikologi belajar PAI merupakan penerapan teori-teori psikologi pada pembahasan tentang isu-isu (permasalahan) jiwa. Pembelajaran PAI meliputi arah perkembangan rasa agama, sifat dan substansi materi, strategi pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran. Arah perkembangan rasa agama itu sendiri adalah terbentuknya nilai-nilai yang mengkristal (tujuan pendidikan rasa agama) dan yang menjadi substansi materinya adalah knowledge dan experience.
2.      Ruang Lingkup Ilmu Jiwa Belajar PAI
Secara garis besar, banyak ahli membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
a.         Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
b.        Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang tejadi dalam kegiatan belajar siswa.
c.         Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa
Setelah membaca makalah mengenai Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Jiwa Belajar PAI, diharapkan untuk tidak pernah puas terhadap makalah yang telah di buat, karena Ilmu Jiwa Belajar PAI memiliki cakupan yang sangat luas, untuk itu pembaca hendak mencari sumber lain.

Dalyono, M. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Khodijah, Nyayu. 2011. Piskologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press.
Sopiatin, Popi., & Sohari Sahrani. t.thn.. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. Bogor: Ghalia Indonesia.
Wahab, Rohmalina. 2015. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.



[1]Nyayu Khodijah. Psikologi Pendidikan. (Palembang: Grafika Telindo Press, 2011). Hal: 1.
[2]Popi Sopiatin & Sohari Sahrani. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. (Bogor: Ghalia Indonesia).  Hal: 11.
[3]Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). Hal:2.
[4]Nyayu Khodijah. Op. Cit. Hal: 53-57.
[5]Rohmalina Wahab. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rajawali Pers, 2015). Hal: 2.
[6]Syaiful Bahri Djamarah. Op. Cit. Hal: 3.
[7]Ibid. Hal: 3-4.
[8]Rohmalina Wahab. Op. Cit. Hal: 4.
[9]M. Dalyono. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2015). Hal: 13.
[10]Ibid. Hal: 15.
[11]Rohmalina Wahab. Op. Cit. hal: 5.

2 komentar:

Puisi Yakinlah

  Yakinlah Oleh : Suci Utari   Masih ingat masalah di akhir tahun kemarin? Saat itu dilematis sekali mencerup hawa bening Laksana ...