Assalamu'alaikum.. Selamat Datang di Blog Suci Utari.. Selamat Membaca, Semoga Dapat Memberikan Manfaat.. Mohon Kritik dan Sarannya ^_^

Senin, 08 Mei 2017

SISTEM DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SISTEM DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Dosen Pengampu: Muhammad Muttaqin, M.Pd.I
Disusun Oleh: Kelompok I
Semester: IV PAI B
1.      Ante Zal Kurniawan            (2015.01.009)
2.      Jumiati Mashabi                   (2015.01.057)
3.      Nur Azizah                            (2015.01.083)
4.      Suci Utari                               (2015.01.110)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QUR’AN AL-ITTIFAQIAH
INDRALAYA OGAN ILIR SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/201

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin berkat rahmat-Nya dan karunia-Nya yang tak terhingga di limpahkan kepada kita semua sehingga karena itu juga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah Perencanaan Pengajaran PAI dengan Dosen Pengampu Ustadzh Muhammad Muttaqin M.Pd.I yang berjudul “Sistem dan Pendidikan Agama Islam”.
Tak lupa sholawat serta salam semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan-Nya dan mencurahkan-Nya pada penghulu kami baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir nanti.
Penulis menyadari dalam makalah yang disusun dengan sedemikian rupa belum sempurna seperti yang ada dalam benak dan harapan pembaca semua karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik penulis selaku penyusun maupun pembaca.


Indralaya, 14 Maret 2017


Kelompok I




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................      i
KATA PENGANTAR ............................................................................     ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah .............................................................       1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................       1
C.     Tujuan Penulisan ........................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem dan Pendidikan Agama Islam .....................         2
B.     Pendidikan Agama Islam sebagai Sebuah Sistem ....................         4
C.     Tujuan dan Ruang Lingkup PAI ...............................................         7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...............................................................................         12
B.     Saran .........................................................................................         12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................        13










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu sistem tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga membutuhkan pelajaran dari alam atau lingkungan sekitar.
Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia luar yang nyata. Pendidikan terdiri dari berbagai elemen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama, dari hal itu dapat disebut bahwa pendidikan sebagai suatu sistem.
Pendidikan agama Islam sebagai suatu sistem tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang lain, karena pelajaran tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun lembaga pendidikan formal, namun pendidikan juga membutuhkan pelajaran dari alam atau lingkungan sekitar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian sistem dan pendidikan agama Islam?
2.      Bagaimana pendidikan agama Islam sebagai sebuah sistem?
3.      Apa tujuan dan ruang lingkup pendidikan agama Islam?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian sistem dan pendidikan agama Islam
2.      Untuk mengetahui pendidikan agama Islam sebagai sebuah sistem
3.      Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup pendidikan agama Islam





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem dan Pendidikan Agama Islam
1.      Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur.[1]
Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.”[2] Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Oemar Hamalik sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia sistem adalah perangkat atau unsur yang secara langsung saling berkaitan dan sehingga membentuk totalitas.
Sistem merupakan suatu gabungan dari komponen-komponen yang terorganisasi sebagai suatu kesatuan, dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]
Dari berbagai pengertian diatas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Dari konsep ini, ada empat ciri utama suatu system. Pertama, suatu system memiliki tujuan tertentu. Kedua, ada komponen sistem ; ketiga, untuk menggerakkan fungsi, adanya fungsi yang menjamin dinamika dan kesatuan kerja sistem. Dan keempat, adanya interaksi antar berbagai Komponen.
Keempat ciri di atas merupakan satu kesatuan yang kemudian dinamakan dengan sistem. Keempatnya merupakan bagian yang saling berintegrasi sebagai satu kesatuan (totalitas) yang satu sama lain tidak bisa berdiri sendiri, saling mengisi dan menguatkan dalam mencapai tujuan.
2.      Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berkenaan dengan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu usaha yang secara sadar dilakukan oleh guru mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama yang diperlukan dalam pengembangan kehidupan beragama dan sebagai salah satu sarana pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa[4].
Menurut Ana Suryana Pendidikan Agama Islam juga merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan ber akhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al-Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.
Dari pengertian di atas terbentuknya kepribadian yakni pendidikan yang diarahkan pada terbentuknya kepribadian Muslim. kepribadian Muslim adalah pribadi yang ajaran Islam nya menjadi sebuah pandangan hidup, sehingga cara berpikir, merasa, dan bersikap sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam itu adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna menjadi pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
B.     Pendidikan Agama Islam sebagai Sebuah Sistem
Dari beberapa sumber yang dipelajari, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 komponen pendidikan yang digunakan yaitu : 1. Tujuan, 2. Siswa, 3. Pendidik, 4. Isi/materi, 5. Situasi lingkungan dan 6. Alat pendidikan.
Maka untuk menghasilkan output dari sistem pendidikan yang bermutu, hal yang paling penting adalah bagaimana membuat semua komponen yang dimaksud berjalan dengan baik. Yang mana pendidik, sisawa, materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan semuanya satu langkah menuju pencapaian tujuan pendidikan itu.
1.      Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan agama Islam seperti yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu; Membina siswa-siswa untuk beriman kepada Allah, mencintai, menaati-Nya dan berkeperibadian yang mulia.
2.      Komponen Siswa
Siswa/peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Dalam pendidikan tradisional, siswa dipandang sebagai organisme yang pasif, hanya menerima informasi dari orang dewasa. Kini makin cepatnya perubahan sosial, dan berkat penemuan teknologi maka komunikasi antar manusia berkembang amat cepat. Siswa di samping sebagai objek pendidikan, ia juga sebagai subjek pendidikan, karena sumber belajar bukan hanya guru, tapi siswa juga dapat menjadi sumber belajar terutama dalam pembelajaran aktif. Sebagai salah satu input di lembaga pendidikan juga sebagai komponen yang turut menentukan keberhasilan sistem pendidikan.
Dalam pendidikan Islam seperti di lingkungan  pesantren, anak didik lebih dikenal sebagai santri. Komponen anak didik ini di jelaskan dalam Al-Quran surat An Nisa ayat 9 bahwa seorang hamba harus takut apabila meninggalkan anak-anak yang lemah. 
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.“ [5]
3.      Komponen Pendidik
Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar, dan atau melatih peserta didik. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik sebagai pendidik dan memenuhi beberapa kompetensi sebagai pendidik. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang  yang dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan. Sedangkan kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak pada usia dini meliputi, (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, (4) kompetensi sosial.
Dalam dunia pendidikan Islam, banyak sebutan bagi seorang pendidik, diantaranya ustadz, syekh, ajengan. Ulama-ulama dalam dunia Islam memiliki fungsi ganda, ia adalah pendidik sekaligus seorang konselor bagi masyarakat awam. Ia menjadi seorang yang bertanggung jawab untuk memberikan ilmu keduniaan maupun akhirat bagi anak-anak didiknya. Selain itu, manusia pun telah memiliki mandat untuk senantiasa berubah, karena ia tidak bisa berubah kecuali oleh mereka sendiri seperti dalam Alquran Alloh telah menegaskan bahwa Ia tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri.
4.      Komponen Materi/isi Pendidikan
Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh pendidik kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat, terdapat syarat utama dalam pemilihan beban/materi pendidikan, yaitu:
a.       materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan,
b.      materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
5.      Komponen Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat. Siswa dengan berbagai potensinya akan berkembang maksimal jika berada dalam sebuah lingkungan yang kondusif. Sesuai dengan pendapat A. Noerhadi Djamal  bahwa lingkungan berpengaruh besar dan menentukan terhadap kelangsungan berkembangnya potensi diri siswa. [6]
Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal-hal di mana situasi lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu juga menjadi pembatas pendidikan. Indikator lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut interaksi pelaku, iklim organisasi, dan hubungan antara madrasah dengan masyarakat.
Lingkungan pendidikan dalam pendidikan Islm sangat luas, akan tetapi jika dalam pendidikan formilnya ada sekolah-sekolah terpadu, madrasah-madrasah, pondok pesantren atau boarding school, dan juga balai-balai pelatihan. Dunia pesantren menjadi salah satu lingkungan pendidikan yang sangat kondusif dan efektif, karena peserta didik dididik mulai dari ia bangun tidur hingga tertidur kembali, dalam arti segala hubungan dengan sesama makhluk dan Alloh pun diajarkan tiada henti, baik itu melalui kelas-kelas belajar maupun dengan melihat akhlak pendidiknya.
6.      Komponen Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka di samping dibutuhkan pemilihan bahan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah sebuah metode dapat disebut baik diperlukan patokan (kriterium) yang bersumber pada beberapa faktor. Faktor utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.
Dalam prakteknya paling tidak ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.
C.    Tujuan dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
1.      Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan ajaran Islam itu adalah untuk kebahagiaan dan kesejahteraan hidup umat manusia itu sendiri. [7] Ajaran Islam itu telah lengkap dan sempurna. Artinya telah mencakup segala aspek kehidupan.
Ciri tujuan pengajaran Islam adalah:
a.       Mudah dipahami, isi dan caranya bersifat manusiawi.
b.      Tidak bertentangan dengan logika.
c.       Sesuai dengan tingkat umur dan tingkat perkembangan.
d.      Mendukung terlaksananya ajaran Islam amaliah.
e.       Tidak menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tujuan adalah arah; haluan (jurusan); yang dituju; maksud; tuntutan (yang dituntut).
a.       Membina siswa-siswa untuk beriman kepada Allah, mencintai, menaati-Nya dan berkeperibadian yang mulia. [8]
b.      Memperkenalkan hukum-hukum agama dan cara-cara menunaikan ibadah serta membiasakan mereka senang melakukan syiar-syiar agama dan menaatinya.
c.       Mengembangkan pengetahuan agama mereka dan memperkenalkan adab sopan santun Islam serta membimbing kecenderungan mereka terbiasa bersikap patuh menjalankan ajaran agama atas dasar cinta dan senang hati.
d.      Memantapkan rasa keagamaan pada siswa-siswa, membiasakan diri berpegang pada akhlak mulia dan membenci akhlak yang rendah.
e.       Membina perhatian siswa terhadap aspek-aspek kesehatan.
f.        Membiasakan siswa-siswa bersikap rela, optimis, percaya pada diri sendiri. Menguasai emosi, dan berlaku sabar.
g.      Membimbing siswa ke arah sikap yang sehat yang dapat membantu mereka berinteraksi sosial yang baik dan memiliki hubungan baik dengan anggota masyarakatlainnya.
h.      Membiasakan siswa sopan santun di rumah, sekolah, dan di jalan.
i.        Membina siswa agar menghargai kerja, meyakini kepentingan kerja, baik terhadap individu maupun masyarakat. [9]
j.        Menjelaskan kepada mereka bahwa takhayul-takhayul dan adat kebiasaan yang negatif yang terbesar dalam masyarakat bertentangan dengan ajaran agama dan menghambat kemerdekaan berfikir.
k.      Siswa merasa bangga dengan warisan kebudayaan Islam, kemegahan yang abadi, kepahlawanan pemimpin-pemimpin Islam, dan karya-karya mereka di waktu perang ataupun damai, sehingga mereka ingin mencari dalam sejarah para pahlawan yang merupakan contoh teladan yang didambakannya.
l.        Menyadari adanya ikatan yang baik pada Rasulullah dan sejarah pada para sahabat.
m.    Menjelaskan kedudukan jihad di jalan Allah dalam mengembangkan ajaran agama, membela hak milik, dan tanah air kaum muslimin.
n.      Memperkuat rasa nasionalisme yang tercermin dalam kecintaan tanah air.
o.      Siswa mengetahui bahwa agama Islam adalah agama ketertiban, persaudaraan, dan kesejahteraan buat seluruh bangsa walau berbeda keyakinan, warna kulit, maupun tanah air.[10]
2.      Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Sebenarnya Islam bukan suatu pelajaran. Islam adalah suatu agama yang memuat tentang tata cara hidup dan kehidupan manusia, berdasarkan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang diamanatkan Allah kepada Muhammad itu berisikan pedoman pokok yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan (Allah); dengan dirinya sendiri, dengan manusia sesamanya; dengan makhluk hidup lainnya; dengan benda mati dan alam semesta (lingkungan).

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah:
a.       Pengajaran keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun Islam.
b.      Pengajaran akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
c.       Pengajaran ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
d.      Pengajaran fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
e.       Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
f.        Pengajaran sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.[11]














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengertian Sistem dan Pendidikan Agama Islam
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several parts).
Dengan demikian Pendidikan Agama Islam itu adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna menjadi pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
2.      Pendidikan Agama Islam sebagai Sebuah Sistem
Dari beberapa sumber yang dipelajari, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 komponen pendidikan yang digunakan yaitu : 1. Tujuan, 2. Siswa, 3. Pendidik, 4. Isi/materi, 5. Situasi lingkungan dan 6. Alat pendidikan.
3.      Tujuan dan Ruang Lingkup PAI
Tujuan ajaran Islam itu adalah untuk kebahagiaan dan kesejahteraan hidup umat manusia itu sendiri. Ajaran Islam itu telah lengkap dan sempurna. Artinya telah mencakup segala aspek kehidupan.
B.     Saran
Setelah membaca makalah mengenai Sistem dan Pendidikan Agama Islam, diharapkan untuk tidak pernah puas terhadap makalah yang telah di buat, karena Pendidikan Agama Islam memiliki cakupan yang sangat luas, untuk itu pembaca hendak mencari sumber lain.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Amirin, Tatang. 1886. Pengantar Sistem. Jakarta: Rajawali Pers.
Basuni, Firdaus., & Yusuf Hamiri. 2002. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Palembang: IAIN Raden Fatah Press.
Daradjad, Zakiah. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Anas. 1997. pengantar administrasi pendidikan sebagai suatu sistem. bandung: rosda karya.





[1] Tatang Amirin. Pengantar Sistem. Jakarta: Rajawali Pers. 1886. Hal:11.
[2] Anas Sudjana. Pengantar Administrasi Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. Bandung: Rosda Karya. 1997. Hal: 21-26.
[3] Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Hal: 44.
[4] Zakiah Daradjad. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1995. Hal: 172.
[5] Huda Nuralawiyah. “Pendidikan Agama Islam Sebagai suatu Sistem” diakses dari https://alqomartasikmalaya.wordpress.com/2011/11/25/makalah-pendidikan-agama-islam-pai-sebagai-suatu-sistem/. Pada tanggal 12 Maret 2017. Pukul: 05:38 WIB.
[6] Susan. “Pendidikan Agama Islam” diakses dari http://sntsusan.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pendidikan-agama-islam-sebagai.html. Pada tanggal 12 Maret 2017. Pukul: 05:38 WIB.
[7] Firdaus Basuni dan Yusuf Hamiri. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Palembang: IAIN Raden Fatah Press. 2002. Hal: 23.
[8] Muhammad Abdul Qadir Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Hal: 15-16.
[9] Ibid. Hal: 16-17.
[10] Ibid. Hal: 18.
[11] Jumrida Husni. “Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam” diakses dari http://jumridahusni.blogspot.co.id/2011/02/ruang-lingkup-pendidikan-agama-islam.html. Pada tanggal 12 Maret 2017. Pukul: 05:38 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Puisi Yakinlah

  Yakinlah Oleh : Suci Utari   Masih ingat masalah di akhir tahun kemarin? Saat itu dilematis sekali mencerup hawa bening Laksana ...